Di dunia yang terobsesi dengan apa-apa yang lebih cepat, lebih baik dan lebih kuat, bukanlah suatu kejutan apabila filosofi “berbuat lebih banyak” juga mulai mengikutsertakan anak-anak kita. Ada banyak sekali mainan yang berjanji untuk mencerdaskan bayi Anda di dalam rahim dan kartu-kartu
flash sudah menjadi hal yang umum. Akan tetapi, apakah hal-hal ini benar-benar efektif? Seberapa banyak yang dapat dipelajari seorang bayi di bawah satu tahun selain ketrampilan dasar seperti duduk, mengunyah dan, terkadang berjalan? Ann Friedrick, seorang ibu dari dua anak dari Portland, Ore., tidak yakin seberapa banyak yang dapat dipelajari anak-anaknya sebelum mereka berusia satu tahun, tapi menurutnya memperkaya masa-masa ini tidak akan ada ruginya. "Pada saat itu saya tidak mengetahui apakah kegiatan-kegiatan ini akan memiliki pengaruh terhadap anak saya, tapi saya pikir, adalah tugas seorang ibu untuk mencoba," katanya. "Saya memainkan musik klasik, memberikan mainan yang merangsang visual dan sering melakukan percakapan verbal secara tatap muka dengannya."
Friedrick, sebagaimana banyak ibu lainnya, tidak bermaksud untuk menciptakan seorang jenius; dia hanya ingin memperkaya kehidupan bayinya dengan cara yang bisa dilakukannya. Tapi seberapa banyak pengayaan yang tinggal pada bayi sebelum usianya satu tahun?
Otak Bayi Baru Lahir yang Ajaib
Janet Doman adalah seorang spesialis dalam perkembangan otak anak dan stimulasi bayi dan merupakan penulis dari How Smart Is Your Baby? Develop and Nurture Your Newborn's Full Potential (Square One Publishing, 2006). Dalam 35 tahun pengalamannya, dia telah menyaksikan sendiri seberapa banyak yang dapat dilakukan oleh otak seorang bayi.
"Pada saat dia lahir, seorang bayi secara fungsional buta, tuli dan tidak dapat merasa," kata Doman. "Jalur sensorik ini tumbuh dan berkembang berdasarkan rangsangan. Jalur sensorik tumbuh bila stimulasi visual, pendengaran dan taktil yang tepat diberikan dengan frekuensi, intensitas dan durasi yang tepat."
Sebagai contoh, Doman berkata bahwa seorang bayi yang baru lahir biasanya memiliki refleks cahaya yang tidak sempurna. "Refleks cahaya terlihat bila bayi diekspos terhadap cahaya dan pupilnya mengecil sebagai respon terhadap cahaya itu," katanya. "Semakin cepat refleks ini menjadi matang dan konsisten, semakin cepat bayi mengembangkan kemampuan untuk melihat profil dan kemudian detail. Hal ini sangat mudah dilakukan dan membutuhkan sedikit waktu, tapi akan berarti bahwa bayi akan dapat melihat detail beberapa minggu atau bulan lebih cepat dibandingkan bila kita hanya bergantung pada stimulasi tanpa sengaja. Ini adalah stimulasi dengan maksud, bukan hanya stimulasi tidak disengaja."
Doman mengatakan bahwa ini adalah satu contoh stimulasi sensorik bagi bayi. Program stimulasi sensorik penuh untuk bayi baru lahir atau beberapa bulan pertama dalam hidupnya melibatkan stimulasi sangat singkat untuk kelima jalur sensorik (penglihatan, pendengaran, sentuhan, perasa dan penciuman). Stimulasi singkat ini membantu setiap jalur untuk menjadi matang. Dengan tumbuh dan matangnya jalur-jalur sensorik tersebut, mereka akan menjadi lebih berguna bagi bayi. Mama dan Papa dapat mempelajari bagaimana mengevaluasi jalur-jalur sensorik ini agar mereka dapat menentukan apa yang dibutuhkan bayi berikutnya dan apa yang tidak lagi dibutuhkannya di setiap bidang.
Otak Tumbuh Karena Dipakai
Merupakan misteri mengapa otak tumbuh karena dipakai, tapi faktanya menunjukkan begitu. Otak tumbuh secara eksplosif antara pembuahan hingga usia 6 tahun.
"Belajar adalah fungsi terbalik dari usia," kata Doman. "Semakin kecil bayi, semakin cepat dia belajar. Bila bayi diberikan stimulasi visual, pendengaran dan taktil dengan frekuensi, intensitas dan durasi yang lebih banyak dan diberikan peluang mobilitas, bahasa dan kompetensi manual yang lebih baik, dia akan berkembang dengan lebih cepat di semua bidang. Hal ini akan meningkatkan pemahamannya secara menyeluruh tentang dunia di sekitarnya dan sangat meningkatkan interaksinya dengan keluarganya. Kebahagiaan, kesehatan dan kesejahteraan umum bayi juga akan meningkat secara signifikan dengan stimulasi dan peluang."
Koneksi Bahasa
Doman berkata bahwa bila Anda menumbuhkan satu daerah di otak, semua daerah akan mengalami peningkatan dalam derajat tertentu. Program stimulasi dan peluang yang menyeluruh akan meningkatkan perkembangan bahasa. Dia berkata bahwa hal ini seperti efek domino.
"Bayi yang baru lahir awalnya memiliki pernapasan yang sangat buruk," kata Doman. "Hal ini membuatnya sulit membuat bunyi-bunyian sekehendaknya. Dengan bertambah baiknya penglihatan bayi, dia ingin lebih banyak bergerak. Bila dia diberi peluang untuk bergerak di lantai, dia akan bergerak. Bila dia diberi kesempatan untuk bergerak lebih sering, pernapasannya akan membaik. Dengan mampunya dia bernapas secara lebih baik, dia dapat mengeluarkan bunyi-bunyi yang lebih baik. Semakin banyak suara yang dibuatnya, semakin banyak mama merespons suara-suara itu. Semakin banyak mama dan bayi saling bercakap-cakap, semakin cepat mama menghilangkan batasan suara dan memahami apa yang dikatakan bayi."
Doman percaya bahwa bayi sangat ingin dipahami. Sebagian besar bayi tidak dapat dipahami hingga mereka berusia 12 sampai 14 bulan. Menurut beliau proses ini dapat terjadi bahkan sebelum bulan 3 dan 4.
Francois Thibaut adalah direktur dan pendiri The Language Workshop for Children di New York City. Dia mendirikan The Language Workshop for Children pada tahun 1973 setelah mengajarkan bahasa Perancis di tingkat SMA dan perguruan tinggi. Setelah melakukan banyak riset, dia menyadari bahwa tidak ada sekolah di Amerika yang mengambil spesialisasi dalam pengajaran bahasa untuk anak kecil (apalagi untuk bayi dan batita). Karenanya, dia membuka program sendiri untuk mengaplikasikan teori dan metode pengajaran yang dikembangkannya. Programnya berhasil mengajarkan bahasa lain kepada bayi-bayi.
"Manusia memiliki kemampuan yang hampir tidak ada batasnya dalam membagi kode-kode linguistik," kata Thibaut. "Sebagai contoh, apakah Anda bingung dengan makna dari ‘rumah’, 'house,' 'casa' dan 'maison.' Tidak, karena mereka adalah kata-kata yang berbeda dengan makna yang sama. Dengan seketika kita mengenali makna mereka karena pikiran kita telah membagi dan menyimpan maknanya. Anak-anak yang sangat kecil memiliki kemampuan yang sama dalam membagi dan menyimpan makna."
Menurut Thibaut, bayi-bayi mulai mengartikulasikan kata-kata pertama mereka dengan jelas antara 8 dan 20 bulan karena mereka telah menyerap dan menyimpan suara-suara dari suatu bahasa dan menghubungkan makna ke suara-suara tersebut. "Sebelumnya mereka mulai mengucapkan ‘kata awal’, yang lebih dikenal dengan ocehan, di usia semuda 5 bulan," kata Thibaut. "Walaupun ocehan mereka terdengar tidak berarti bagi kita, bayi sudah mulai berbicara kepada kita, berusaha menyampaikan makna dan berusaha untuk mengulang apa yang dikatakan orang dewasa di sekitar mereka."
Thibaut berkata bahwa bayi sangatlah sensitif dan reseptif terhadap semua yang mereka dengar dan lihat. Otak mereka diprogram untuk menyimpan dan kemudian mengingat kembali semua suara dan semua pola kata. " Otak seorang bayi membentuk neuron terpisah yang dengannya mereka menyimpan setiap suara yang mereka dengar," kata Thibaut. "Mari memprogram anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang paling artikulat dan komunikatif yang dapat mereka capai."
Program Thibaut melakukan hal ini dengan permainan aksi konsentrasi bahasa, permainan terstruktur, permainan dengan alat bantu visual, alat-alat dan lagu-lagu yang kaya kosa-kata. "Antara 8 hingga 20 bulan, batita memulai apa yang disebut sebagai ‘tahap satu kata’ oleh para ahli bahasa" kata Thibaut. "Sebelumnya, mereka hanya mendengar dan menyimpan apa yang mereka dengar. Ini merupakan puncak dari masa kritis mereka – saat dimana kapasitas neurologikal mereka untuk menyerap dan menyimpan bahasa berada di titik paling tinggi."
Pastinya, bayi yang sangat kecil dapat belajar. Dengan stimulasi dan perhatian, anak Anda dapat mempelajari apa yang memang akan mereka lakukan setelah lahir – berkomunikasi dengan orang tua mereka. Dan bahkan bila mereka tidak menjadi anak ajaib berikutnya, Anda mungkin telah memberikan mereka hadiah berharga untuk hidup mereka selanjutnya – rasa senang akan pembelajaran dan komunikasi.
Apa Yang Perlu Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Stimulasi Bahasa
Janet Doman, penulis buku How Smart Is Your Baby? Develop and Nurture Your Newborn's Full Potential (Square One Publishing, 2006), menawarkan beberapa tips berikut:
Lakukanlah hal-hal di bawah ini:
- Selalu mendengarkan bayi.
- Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan.
- Bersabarlah menunggu responnya.
- Terimalah fakta bahwa bayilah yang menentukan apakah dia ingin merespon atau tidak; sepenuhnya merupakan pilihan baginya.
- Responlah apa yang dikatakannya.
- Sambutlah dengan antusias setiap usaha yang dibuat bayi untuk berbicara.
- Berikan makna untuk suara-suara khusus yang diucapkan bayi berkali-kali.
- Gunakan kata-kata yang benar ketika berbicara dengan bayi.
Jangan lakukan:
- Menggunakan “ocehan bayi” dengan bayi.
- Tidak menghiraukan bayi.
- Menanyakan pertanyaan dan tidak memberikan waktu bagi bayi untuk menjawab.
- Tidak menjawabnya.
- Meniru atau menertawakan suara-suara yang dibuatnya.
- Mengoreksi pelafalannya.
- Memaksanya untuk menjawab atau memberi respon.